GEMPA Minta Pj Gubernur Copot Kadisbudpar Aceh Soal Festival Vespa Habiskan Rp1 Miliar
Orinews.id|Banda Aceh – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda Aceh (GEMPA) menggelar aksi demo di depan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat.
Aksi tersebut menuntut Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki untuk segera mencopot atau mengevaluasi Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal terkait pelaksanaan Aceh Vespa Festival 2023.
“Kami meminta Pj Gubernur Aceh segera mencopot atau mengevaluasi kadisbudpar Aceh,” tegas Koordinator Aksi, Mukhlisin dalam orasinya.
GEMPA merasa prihatin dengan adanya pelaksanaan event Aceh Vespa Festival tahun 2023, yang di nilai merugikan dan meresahkan rakyat Aceh. Event ini yang seharusnya menjadi momen kegembiraan dan kebersamaan bagi warga Aceh, sayangnya telah berubah menjadi sumber ketidakpuasan dan kekecewaan.
“Festival ini, yang semestinya menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata dan memperkenalkan budaya daerah, ternyata menyisakan banyak masalah dan dampak negatif bagi masyarakat,” ungkap Mukhlisin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aceh Vespa Festival 2023 yang diselenggarakan oleh Disbudpar Aceh pada tanggal 28-30 Juli 2023 kemarin, di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh, menuai kritik dari berbagai pihak. Pasalnya, acara tersebut dikabarkan menghabiskan anggaran sebesar Rp1 miliar, namun dinilai tidak memberikan dampak yang signifikan bagi sektor kepariwisataan di Aceh.
Salah satu yang mengkritik adalah akademisi Universitas Abulyatama Usman Lamreung. Ia menilai bahwa tata kelola sektor kebudayaan dan pariwisata di Aceh belum memberikan hasil yang memuaskan. Ia mencontohkan bahwa event-event besar yang dihelat oleh Disbudpar Aceh, seperti Aceh Vespa Festival 2023, hanya menciptakan keramaian sesaat, tanpa memberikan kontribusi ekonomi yang berarti bagi daerah tersebut.
“Kabarnya lagi kegiatan ini [Aceh Vespa Festival 2023] menyedot anggaran sebesar 1 Milyar? Sangat fantastis dan luar biasa,” kata Usman Lamreung kepada wartawan di Kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Senin 31 Juli 2023.
Ia menambahkan, meski setiap tahun Disbudpar Aceh menghelat beragam event seni, budaya dan pariwisata, tapi nyatanya tak sedikit pun berdampak pada ekonomi kepariwisataan di Aceh.
“Mengapa? Karena tidak dibarengi dengan meningkatnya status Aceh sebagai destinasi pariwisata favorit baik di tingkat nasional maupun manca negara. Hal ini terlihat dari minimnya jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Aceh,” kata Usman.
Menurutnya, event-event besar yang dihelat seperti Aceh Vespa Festival 2023 hanya memberikan dampak sesaat, tanpa memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Aceh.
“Alhasil event-event itu hanya menjadi ajang droe-keu dro, yang peuget dro, yang nonton droe, dan pok-pok jaroe pih dro [Alhasil event-event itu hanya menjadi ajang untuk diri sendiri, yang diadakan diri sendiri, yang nonton diri sendiri dan yang tepuk-tepuk tangan pun diri sendiri[-red] . Tidak ada dampak ekonomi yang signifikan selain sekadar menciptakan keramaian sesaat,” ungkap Usman.
|Reporter: Khairil Akram
|Editor: Awan