Aceh Besar Miliki Gampong Binaan Adhyaksa Peduli Stunting
Orinews.id|Aceh Besar – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, melakukan launching program Adhyaksa Peduli Stunting Aceh Tahun 2023 sekaligus Peresmian gampong Binaan Adhyaksa Peduli Stunting yang bertempat di Gampong Lam Ceu,Kecamatan Kutabaro, Aceh Besar, Senin (17/7/2023).
Kajari Aceh Besar melalui Kepala Seksi Intelijen Maulijar mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi atau Kerjasama antara Kejati Aceh, Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Besar, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Aceh, dan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Daerah Aceh Besar.
“Penurunan angka stunting merupakan program strategi nasional sebagaimana diamanatkan dalamperaturan Presiden Nomor 72 Tahun 2001 tentang percepatan penurunan stunting yang holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi sinergi dan sinkronisasi diantara pemangku kepentingan,” kata Maulijar.
Ia juga menyampaikan, Kementerian Kesehatan 1 dari 3 balita Indonesia mengalami stunting. Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Aceh menduduki peringkat ke-5 di Indonesia dengan total 31,2% angka stunting Nasional,
“Dan ini terkoreksi hanya turun 2 % dari tahun lalu, dimana Aceh menduduki peringkat 3 Nasional terbanyak stunting,” terangnya.
Dijelaskan, Program Adhyaksa Peduli Stunting ini telah berjalan sejak tahun 2022 lalu, dan telah mengambil Aceh Utara dan Aceh Timur sebagai pilot project.
Dengan total 200 Anak dan 100 Ibu hamil, setelah pemantauan selama 6 bulan, didapat hasil yang baik. 97,3 % anak mengalami perbaikan gizi, terutama berat badanya.
“Demikian juga seluruh Ibu hamil melahirkan bayi yang tidak tergolong stunting. Sejak tahun 2022 Hampir seluruh Kejari diseluruh Aceh telah ikut melaksanakan Pogram Adhyaksa Peduli Stungting ini,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Kejati Aceh mengajak dan melibatkan pihak-pihak yang memiliki Visi yang sama untuk membangun Aceh seperti Bank Aceh, Bank Syariah Indonesia (BSI), PT. PLN, PTPN, PT. Pupuk Iskandar Muda, Pertamina, dan PT. Berantas untuk terlibat dalam semua sebagai Donatur Program ini.
“Kami juga melibatkan organisasi Profesi Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia dan juga Perguruan Tinggi Khususnya Fakultas Kedokteran yang ada di Aceh. Mereka akan membantu dengan mengerahkan tenaga-tenaga ahli untuk menggawal jalannya program ini,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Kejati Aceh menyampaikan, kegiatan ini akan berlangsung selama 6 bulan kedepan melalui program posyandu. Dan akan dipantau perkembanganya melalui pemeriksaan kesehatan, tumbuh kembang anak oleh tenaga dipuskesmas meliputi Antopometri seperti Berat Badan, Tinggi Badan dan kognitifnya.
“Melalui program ini juga akan dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang merangsang kreativitas anak, seperti lomba mewarnai, cerdas cermat anak serta aktivitas fisik lainnya yang mendukung kesehatan anak,” jelasnya.
Kemudian, bagi Ibu Hamil akan diberikan susu ibu hamil dan Vitamin Zat Besi selama 6 bulan. Selain pemberian susu pendukung gizi ibu hamil, juga akan difasilitasi dengan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) setiap bulanya yang akan dilakukan oleh para Dokter dan bidan desa melalui bantuan puskesmas.
“Melalui porgram ini juga kami akan memfasilitasi kegiatan senam Ibu Hamil yang akan membantu kesiapan proses melahirkan bagi ibu hamil, penyuluhan dan Edukasi untuk meningkatkan pemahaman kesehatan ibu hamil dan juga Pentingnya ASI Ekslusif,” imbuhnya.
Dijelaskan, keseluruhan kegiatan ini bertujuan menjaga bayi yang dikandung oleh ibu hamil ini sehat dan dilahirkan tidak dengan katagori stunting yang akan menambah jumlah stunting Aceh serta anak-anak yang dilahirkan menjadi anak yang sehat yang nanti akan menjadi pemimpin-pemimpin kita dimasa akan datang.