Orinews.id|Jakarta – Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Komisi 1 DPR-RI menggelar webinar “Forum Digitalk” dengan tema “Transformasi Digital Dari UMKM Konvensional Beralih Ke E-Commerce” yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Jum’at (14/7/2023).
Webinar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan inspirasi kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tentang pentingnya transformasi digital dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.
Dalam webinar tersebut, hadir tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu Anggota Komisi 1 DPR-RI, Fadhlullah, SE, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo, Septiana Tangkary, SE, MM dan Peneliti di Asia-Japan Research Institute, Ritsumeikan University, Jepang, Muhammad Riza Nurdin, PhD.
Fadhlullah menyampaikan bahwa era digital menuntut pelaku UMKM untuk mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas.
“Kita berharap harus ada yang utama dalam menjelajah mendapatkan ke seluruh pelosok untuk memastikan impor, yang bisa dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia, terutama di wilayah-wilayah terisolir dan tertinggal,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi program-program yang dilakukan oleh Kemenkominfo untuk mendukung transformasi digital UMKM, seperti program e-commerce enabler, e-commerce marketplace, e-commerce accelerator dan e-commerce education.
“Mudah-mudahan dengan program ini terus berlanjut dan kita berharap semua masyarakat Indonesia bisa menikmati dan mendapat hak yang sama,” katanya.
Sementara itu, Septiana Tangkary menjelaskan bahwa UMKM adalah pilar penyangga utama perekonomian Indonesia yang memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 61,07% atau sebesar 8,5 triliun.
“Jadi kita bersyukur sekali, dengan pencapaian investasi yang besar ini memberikan dampak yang kuat untuk bisa meningkatkan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia yaitu 117 juta. Jadi kalau kita bisa melihat umkm, bisa memberikan dampak yang kuat untuk para pekerja atau ekonomi Indonesia,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa transformasi digital UMKM bukan hanya sekadar menggunakan media sosial atau aplikasi online, tetapi juga meliputi aspek-aspek lain seperti manajemen bisnis, pemasaran, logistik, keuangan dan sumber daya manusia.
“Karena itu, mendorong keberhasilan transformasi digital dari umkm konvensional beralih ke e-commerce. Ini merupakan suatu kesempatan kita bagi anak anak muda yang hebat, mari sekarang kita bergerak bersama, meningkatkan pendapatan, penghasilan untuk diri kita dan Indonesia,” ajaknya.
Terakhir, Muhammad Riza Nurdin menambahkan bahwa e-commerce memiliki potensi besar untuk meningkatkan inklusi ekonomi dan sosial bagi pelaku UMKM, khususnya di Aceh.
“Salah satu contoh, di Aceh ada banyak UMKM yang memproduksi barang-barang unggulan seperti kopi, kerajinan atau kuliner. Dengan menggunakan e-commerce, mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” paparnya.[]