11 Kloter Jamaah Haji Aceh Sudah Berada di Makkah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Orinews.id|Banda Aceh – Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari mengatakan, 11 kelompok terbang (kloter) jamaah haji Aceh sudah berada di Makkah.

Hal tersebut disampaikan Azhari menyusul tibanya jemaah kloter 11-BTJ di Makkah, Minggu, 11 Juni 2023 jam 20.00 Waktu Arab Saudi.

“Alhamdulillah, jamaah kloter sebelas sudah tiba di Makkah tadi malam jam 20.00 Waktu Arab Saudi. Mereka langsung menuju penginapan di Al Kiswah Tower Hotel, Makkah,” kata Azhari.

Menurut laporan dari ketua kloter 11-BTJ, Ikhram, 393 Jamaah kloter BTJ-11 berangkat dari Hotel Arjuwan Al Deyafah, Madinah, Minggu (11 Juni) sesudah zuhur, sekitar jam 14.00 WAS.

“Untuk menghindari keterlambatan, PPIH Kloter sudah mengingatkan jamaah untuk makan siang sebelum salat zuhur. Salat zuhur sudah langsung memakai pakaian ihram,” kata Ikhram.

“Alhamdulillah, kita berangkat dari Madinah tepat waktu dan tiba di Makkah juga tepat waktu,” kata Ikhram melanjutkan.

4 Jamaah Masih Dirawat di Madinah

Sementara itu, Azhari mengatakan, dengan tibanya jamaah kloter 11, sudah ada 4.296 jamaah haji Aceh di Makkah.

“4.296 jamaah haji kita, termasuk petugas sudah berada di Makkah. Kecuali yang sudah wafat dan masih dirawat di Madinah,” kata Azhari.

Dari 4.303 jamaah yang berangkat ke Arab Saudi, kata Azhari, 1 jamaah meninggal dunia di Madinah dan 2 jamaah meninggal dunia di Makkah. Sementara 4 jamaah masih dirawat di Madinah.

Keempat jamaah tersebut masing-masing Muhammad Akli bin Ismail Gade dari kloter 02-BTJ, Salma Tanjung binti Razali Aziz dari kloter 03-BTJ dan Salmiah binti Ahmad Hamzah dari kloter 04-BTJ dirawat di Rumah Sakit King Fahd, Madinah. Sementera Rajunnah Puteh, juga dari kloter 04-BTJ dirawat di RS Umum Madinah Al Munawarah.

Menurut Azhari jamaah yang masih dirawat akan diantarkan ke Makkah oleh Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah jika kondisinya sudah baikan. Bila masih membutuhkan perawatan, maka akan diantarkan menjelang wukuf di Arafah untuk disafariwukufkan.

Safari Wukuf diberikan kepada jamaah haji yang sakit atau yang dalam perawatan di KKHI atau RS Arab Saudi melalui manajemen Safari Wukuf, karena wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji yang tidak bisa digantikan dengan denda sekalipun.

“Kalau ada jamaah haji Indonesia yang sedang sakit dan bisa dibawa dengan ambulance atau bis kesehatan mereka akan disafariwukufkan dengan tetap berada di dalam kendaraan. Apabila tidak memungkinkan akan dibadalhajikan oleh petugas,” kata Azhari.