Orinews.id|Banda Aceh – Siswa di Aceh penerima bantuan dana dari Program Indonesia Pintar (PIP) terpaksa harus mencairkan uang mereka melalui PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang berada di Sumatera Utara. Pasalnya, tidak ada bank konvensional di Aceh yang beroperasi.
Kepala Pimpinan BRI Cabang Kota Binjai, Sumatera Utara, Agung Prasetyo membenarkan masih ada sekitar 40 ribu rekening simpanan pelajar Aceh yang masih terdata di Kantor BRI Cabang Binjai.
“Kalau rekening soal bantuan pendidikan itu ada sekitar 40 ribu rekening, itu simpanan pelajar dari berbagai daerah di Aceh,” kata Agung kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (8/6).
Rekening dana bantuan pendidikan itu tidak memiliki ATM, sehingga uang tidak bisa ditarik di Aceh. Untuk mencairkan dana bantuan itu, siswa terkait harus datang ke kantor cabang bank di Binjai untuk melengkapi dokumen. Setelah dokumen itu lengkap, dana tersebut baru bisa dicairkan.
Pihaknya juga tidak akan mempersulit proses pencairan mengingat jarak tempuh dari Aceh yang cukup jauh.
“Proses pencairan itu mereka datang ke sana (BRI Cabang Binjai), melengkapi dokumen, ya kita layani dengan baik. Intinya kita tidak mempersulit, persoalannya cuma jarak saja,” katanya.
Selain dana pendidikan, ada juga warga Aceh lainnya yang masih menyimpan uang di BRI Cabang Binjai. Namun ia tidak merinci berapa dana pihak ketiga dari Aceh yang masih menyimpan uang di sana.
Sementara itu, Ketua DPR Aceh Saiful Bahri merasa kaget saat mendengar persoalan penarikan dana bantuan itu siswa harus ke Sumut. Untuk itu, pihaknya bakal membahasnya dengan Pemerintah Aceh guna mencari solusi terbaik.
“Ini kan permasalahan baru muncul, kita akan bicarakan dengan Pemerintah Aceh dulu untuk cari solusi,” kata Saiful saat dikonfirmasi.
Saiful meminta BRI bisa membantu para siswa penerima bantuan tersebut dengan cara mendirikan ATM di Banda Aceh dan merubah skema penarikan dana agar bisa menghemat biaya perjalanan dari Aceh ke Binjai, Sumatera Utara.
“Proses administrasi nanti bisa dilakukan secara online, dan penarikan bisa di Aceh, supaya ini bisa menghemat kos perjalanan,” kata Saiful.
|Sumber: CNNIndonesia