TERBARU

Internasional

Erdogan Menang Pemilu Turki, Apa Pengaruhnya buat RI?

image_pdfimage_print

Orinews.id|Jakarta – Recep Tayyip Erdogan kembali menduduki kursi presiden di periode ketiga usai menang pemilihan umum Turki pada akhir pekan lalu. Lantas apa artinya bagi Indonesia?

Tak lama setelah Erdogan dipastikan menang, Presiden Indonesia, Joko Widodo, langsung mengucapkan selamat dengan menyematkan panggilan akrabnya bagi sang presiden Turki.

ADVERTISEMENTS
PT PEMA - PELANTIKAN ANGGOTA DPRA

“Ucapan paling hangat bagi saudaraku Presiden Erdogan @RTErdogan dari Turki yang kembali terpilih [sebagai presiden],” twit Jokowi pada Senin.

Ia kemudian berujar, “Siap melanjutkan dan memperkuat kemitraan strategis jangka panjang Indonesia-Turki untuk kepentingan rakyat kita.”

Lantas, apa sebenarnya pengaruh kemenangan Erdogan bagi Indonesia?

ADVERTISEMENTS
ACEH BESAR - HARI KESAKTIAN PANCASILA

Pengamat yang fokus kajian Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, mengatakan kebijakan luar negeri Erdogan cenderung memperkuat hubungan dengan negara-negara Asia, termasuk RI.

“Berbeda dengan lawan politiknya yang ingin mengembalikan posisinya Turki sebagai loyalis Barat. Artinya, kerja sama Turki dengan Indonesia akan semakin kuat,” kata Yon kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/5).

Ia juga mengatakan pemerintah Indonesia juga memiliki kedekatan dengan Erdogan, terlihat dari keakraban yang ditunjukkan Jokowi.

ADVERTISEMENTS
DPRA - MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Pengamat hubungan internasional lain dari Universitas Indonesia, Sya’roni Rofii, memiliki pandangan serupa.

“Ya, saya kira dua negara akan meningkatkan hubungan yang telah terjalin selama ini,” kata Sya’roni.

BACA JUGA
Presiden Kembali Perpanjang Achmad Marzuki, Presma UIN Ar-Raniry: Kami Tegas Menolak

Lebih lanjut, Sya’roni mengatakan program-program yang selama ini telah dijajaki pemerintah dua negara bisa berlanjut, mulai dari kerja sama pertahanan hingga ekonomi-perdagangan.

Di bidang pertahanan, salah satunya Indonesia dan Turki sepakat membuat pesawat dan tank bersama.

Sementara itu, di sektor ekonomi, Jakarta dan Ankara sepakat membentuk koridor perjalanan atau Travel Corridor Arrangement dan mempercepat perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).

Sya’roni juga mengatakan rencana Erdogan untuk berkunjung ke Indonesia bisa terealisasi.

Pada 2019, orang nomor satu di Turki itu dilaporkan akan berkunjung ke RI pada Februari 2020. Namun, rencana itu tertunda lantaran pandemi Covid-19.

“Jadi, ke depan boleh jadi rencana itu akan direalisasikan,” ucap dia.

Erdogan tercatat beberapa kali berkunjung ke Indonesia. Lawatan terakhir berlangsung pada 2015 lalu.

Sementara itu, di level hubungan antar-masyarakat, relasi RI-Turki juga meningkat. Peningkatan ini terlihat dari kian banyak beasiswa dari Turki untuk warga Indonesia.
Menyoal respons masyarakat, pengamat hubungan internasional dari Universitas Muhammadiyah Riau, Fahmi Salsabilla, punya penilaian sendiri.

“Bagi kalangan Islamis di Indonesia, [kemenangan Erdogan] membawa angin segar dan semangat bahwa Islamophobia Barat/Eropa sudah tidak relevan lagi,” tutur dia.

Sejumlah warganet Indonesia pun mengungkapkan kebahagiaan usai Erdogan menang.

Beberapa menilai Erdogan representasi dari dunia Islam. Salah satu netizen bahkan mengatakan Erdogan merupakan harapan dunia Islam.

“Erdogan 20 tahun membendung sekularitas dan era kebangkitan Islam di Turki,” tulis dia.

Netizen lain mengungkapkan keberhasilan Erdogan di pemilu Turki menjadi cahaya bagi Islam.

“Mereka [lawan Erdogan] bisa berang-berangan untuk memadamkan cahaya Islam. Namun, Allah berkehendak lain,” ucap dia.

|Sumber: CNNIndonesia

 

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.