Warga Lamtheun Aceh Besar Keluhkan Tagihan Air PDAM Membengkak
Orinews.id|Banda Aceh – Warga Gampong Lamtheun dan sekitarnya di Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar terkejut tagihan air membengkak 100 persen di bulan April meski air mati selama dua pekan. Warga menilai PDAM Tirta Mountala menetapkan beban tagihan air sepihak tidak berdasarkan fakta pemakaian di lapangan.
Hal itu disampaikan warga Lamtheun di Villa Alwika. Salah satunya diungkapkan Adi, yang terkejut tagihan airnya bengkak dua kali lipat dari biasanya di bulan April kemarin.
“Waktu bayar tagihan air bulan April, itu kan dibayar awal bulan Mei. Terkejut, tagihan air biasanya cuma Rp40 ribu paling banyak pemakaian, malah bayar Rp120 ribu. Sembarangan aja tagihannya,” kata Adi, Sabtu (20/5/2023).
Dia mengatakan bahwa tagihan bengkak itu di bulan April, dimana saat itu selama dua pekan air mati tidak mengalir ke rumah akibat kekeringan. Tapi, kenapa malah tagihan air bengkak naik lebih dari 100 persen.
Dia terkejut karena melakukan pembayaran tagihan air secara online. Pembayaran secara online itu dilakukannya saban bulan dan selama ini sesuai tidak masalah.
“Terkejut luar biasa. Bagaimana bisa air dalam satu bulan hanya mengalir dua pekan, tapi tagihan air bengkak lebih dari 100 persen,” ujarnya.
Adi mengaku kecewa pada PDAM Tirta Mountala, namun dia tidak sempat melakukan komplain langsung ke kantor PDAM terdekat karena sibuk kerja sementara akhir pekan kantor PDAM pun tutup.
Hal yang sama juga diungkapkan warga lainnya di Gampong Lamtheun, yang menolak membayar tagihan air bulan April karena bengkak tidak masuk akal.
“Jelas-jelas ini tidak masuk akal. Air mati dua pekan, tapi tagihan bengkak luar biasa. Bagaimana PDAM Tirta Mountala menghitung pemakaian air warga sementara tidak ada air mengalir. Lucu, ini patut dipertanyakan,” jelasnya.
PDAM Tirta Mountala terkesan menetapkan tagihan air sepihak tanpa mengecek pemakaian sebenarnya di lapangan secara langsung. Harusnya, PDAM punya petugas yang cek langsung pemakaian air ke masing-masing rumah warga.
“Jangan sibuk tagihan saja, tapi keluhan warga tidak direspon. Sama sekali tidak ada respon dari mereka. Apalagi, bulan Mei ini juga air mulai padam lagi. Tidak ada solusi jangka panjang dari mereka,” keluhnya. []