Anggota DPR-RI: Kaum Milenial Berperan Aktif dalam Ruang Digital
Orinews.id|Jakarta – Bakti Kominfo kembali bekerjasama dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) untuk mengadakan acara webinar seminar merajut nusantara pada Kamis, 17 April 2023.
Kali ini acara diadakan di studio atlantis edutech dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu, Anggota komisi 1 DPR RI, Fadhullah,SE , Drs.Samsul Widodo,MA , Dr. Sri Rahmi,MA.
Acara yang bertemakan “Prospek Ekonomi Syariah dalam pengembangan UMKM: kini dan nanti” ini diikuti oleh berbagai komunitas muda wilayah Aceh.
Dalam acara tersebut, Fadhullah menyampaikan, acara ini digelar tentunya dalam rangka silaturahmi dan mendengar aspirasi dari masyarakat Aceh.
Sebagai salah satu anggota DPR RI perwakilan Propinsi Aceh, Fadhullah mengaku memiliki kewajiban untuk mendengarkan isu-isu yang disuarakan anak-anak muda di Aceh.
Menurutnya, sebagai wakil rakyat perwakilan Propinsi Aceh dirinya bisa menjembatani aspirasi masyarakat.
Selain itu, kata Fadhullah, sebagai wakil rakyat, pada perkembangan zaman para kaum millenial dituntut untuk memberi perubahan. Perubahan itu bisa berupa hal baik maupun hal buruk. Tergantung bagaimana kaum milenial berperan aktif dalam ruang digital. Tahun 2023 menjadi momentum digitalisasi yang membutuhkan peran generasi milenial yang cakap media, tanggap, dan kreatif.
“Saat ini masyarakat Indonesia kian melek digital,sehingga kita semua bisa sangat mungkin untuk memperluas usaha tidak hanya secara offline namun juga go digital. Apalagi masyarakat juga kian memilih untuk melakukan segala sesuatu secara digital, jadi mari kita tumbuh kembangkan digitalisasi dalam hal pengembangan usaha atau UMKM,” tuturnya.
Sementara itu, Drs.Samsul Widodo,MA selaku staff ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementrian Desa PDTT mengatakan bahwa Ekonomi digital di Indonesia menunjukan potensi yang besar. Tercatat selama 2022 nilai transaksi niaga elektronik di Indonesia mencapai Rp476,3 triliun, meningkat 18,7 persen dibanding tahun lalu dengan volume 3,48 juta transaksi.
Bahkan, dalam kegiatan tertentu,seperti Hari Belanja OnlineNasional (Harbolnas) tahun 2022, tercatat pertumbuhan pedagang daring baru yang berdagang melalui platform digital sebesar 6 persen dengan pertumbuhan nilai penjualan secara daring meningkat sebesar 26 persen dibandingkan pada 2021.
Penjualan produk lokal menyumbang nilai transaksi sebesar Rp10 triliun, meningkat Rp1,5 triliun atau 18 persen dari Harbolnas 2021 yang mencatatkan nilai penjualan produk lokal sebesar Rp8,5 triliun.
“Melihat pesatnya potensi pertumbuhan ekonomi digital, Kementerian Perdagangan mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem niaga-el melalui empat pilar dengan berbagai pemangku kepentingan,” tambah Samsul Widodo
Sebagai narasumber, Dr.Sri Rahmi,MA selaku Associate Professor Prodi. Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh memaparkan menjadi catatan penting bahwasannya UMKM terbuka terhadap perubahan, memiliki inovasi, dan mempunyai kemauan berkembang. Pilar kedua, lokapasar (marketplace) bersinergi dengan UMKM melalui serangkaian peningkatan kapasitas, pengutamaan kegiatan agregasi barang dalam bentuk pengemasan ulang, bantuan pengelolaan, dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan nilai barang dan efisiensi rantai pasok serta distribusi barang kepada konsumen.
“Kolaborasi, kerja sama,dan adaptasi digital menjadi kata kunci dalam menghadapi tantangan perdagangan saat ini. Melalui kolaborasi, kami yakinkemajuan eksistem digital di Indonesia dapat tercapai, bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,dan memberikan efek positif bagi perekonomian Indonesia,” pungkas Sri Rahmi.
Sebagai penutup acara ketiga narasumber menghimbau bahwasannya mari para pelaku UMKM bangkit dan berjuang Bersama menghadapi gempuran pasar bebas. Jangan menyerah dan maksimalkan segala hal yang ada. Dan tentunya semoga segala usaha yang telah di lakukan oleh pelaku UMKM dapat berdampak kepada pendongkrak ekonomi di Indonesia terutama ekonomi syariah.[*]