Orinews.id|Banda Aceh – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh melakukan intensifikasi pengawasan pangan selama Bulan Ramadhan 1444 H di tiga lokasi pusat jajanan berbuka puasa untuk memastikan takjil aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Adapun tiga lokasi yang telah dilakukan pengawasan dan dinyatakan aman yaitu pusat jajanan di sekitar Darussalam, Ulee Kareng, dan Jalan Garuda dalam wilayah Kota Banda Aceh.
Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan mengambil sampling dan pengujian terhadap makanan takjil yang berpotensi mengandung bahan berbahaya yang dilarang gunakan dalam makanan.
“Sampel takjil diuji langsung di mobil laboratorium keliling BPOM Aceh dengan parameter uji identifikasi Boraks, Formalin, Methanyl Yellow dan Rhodamin B,” katanya.
Yudi menjelaskan hasil sampling dari total 64 sampel takjill yang berupa Mie, Agar-agar, Bakso, Tahu, Cincau, Cendol, Kue, dan Minuman berwarna diperoleh hasil pengujian semuanya Memenuhi Syarat (MS).
“Kita mengimbau kepada masyarakat yang membeli takjil, agar melakukan cek klik, kemasan, label, izin edar, kedaluwarsa dari obat dan makanan yang dibeli, dan perhatikan higiene dan sanitasi pangan siap saji/takjil yang dibeli,” tambahnya.
BPOM Aceh berkomitmen untuk senantiasa mengawal keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat khususnya di wilayah Aceh . Untuk itu, kepada pelaku usaha pangan dihimbau agar selalu memenuhi ketentuan yang berlaku dalam menjalankan usahanya.
Pengawasan kali ini didampingi langsung oleh Pj Walikota Banda Aceh, Dr. H. Bakri Siddiq, S.E., M.Si bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banda Aceh, Lukman, SKM M.Kes, dengan melibatkan satuan karya Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan (SAKA POM), yang ikut mengambil sampling, menguji, dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya makanan higienis. []
