Orinews.id|Banda Aceh – Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), H. Teuku Riefky Harsya, MT menyampaikan ruang digital yang sehat merupakan kunci bagi terwujudnya Indonesia yang maju dan berkembang.
“Ruang digital yang sehat itu sangat penting untuk mewujudkan indonesia maju dan berkembang,” kata Teuku Riefky Harsya yang akrab disapa TRH itu saat menjadi narasumber pada acara Seminar Merajut Nusantara dan Webinar BAKTI “Pemanfaatan TIK Sebagai Upaya Pemerintah Dalam Menciptakan Ruang Digital Sehat” secara virtual zoom, Senin, 6 Maret 2023.
Menurutnya, mewujudkan ruang digital yang sehat itu harus diawali dengan penguatan literasi digital yang menitikberatkan pada pilar etika digital.
Berdasarkan data dari We Are Social per Februari 2022, di Indonesia terdapat sekitar 73 persen atau setara sekitar 204 juta pengguna internet, dengan kata lain mayoritas penduduk adalah pengguna internet, produsen sekaligus distributor informasi di internet ataupun dunia maya.
Data juga mengungkapkan bahwa konten yang paling sering diakses oleh masyarakat adalah media sosial, yaitu sebesar hampir 90 persen, dan perkacapan online sebesar 73%. Dua jenis konten tersebut merupakan sumber produksi informasi terbesar di ruang digital.
Tak hanya itu, Internet Live Stats pada tahun 2022 juga melaporkan bahwa per harinya ada sekitar 727 juta tweet di Twitter, 85 juta gambar di Instagram, dan 7 juta tulisan yang dikirimkan ke situs bearing. Hal itu semua tentu mengandung berbagai informasi, baik yang valid, hoaks, edukatif maupun destruktif.
“Campur aduknya informasi yang tersaji di ruang digital itu, tentu membuat ruang digital menjadi tidak sehat, dan tidak kondusif untuk pengembangan pengetahuan dan karakter. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan media sebagai perekat atau persatuan antar berbagai latar belakang anak bangsa,” ungkap TRH.
Berdasarkan laporan Kominfo tahun 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih berada pada kategori cukup yaitu 3,49 dari skala 5. Selain itu jumlah informasi hoaks yang beredar di ruang digital juga masih sangat banyak.
“Oleh karenanya kita perlu terus meningkatkan kualitas ruang digital sebagai ruang yang kondusif untuk mengembangkan pengetahuan, karakter, dan hubungan sosial antar warga negara melalui kolaborasi antar elemen masyarakat, partisipasi aktif dalam menghadirkan konten media yang edukatif, integrasi nilai nilai etika digital dalam pelaksanaan pembelajaran daan penanaman nilai nilai etika digital sejak usia dini,” pungkas Sekjen DPP Partai Demokrat itu.
|Reporter: Munara
|Editor: Awan