Sejumlah Tokoh Gabung ke Partai Aceh, Salah Satunya Doktor Nurlis, Ini Targetnya
Orinews.id|Banda Aceh – Sejumlah tokoh Aceh menyatakan telah bergabung dengan Partai Aceh. Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf, dan Sekretaris Jenderal Partai Aceh, Kamaruddin Abubakar (Aburazak), langsung memperkenalkan mereka pada penutupan Mubes III Partai Aceh yang digelar di Hotel Hermes, Banda Aceh, Minggu, 26 Februari 2023.
Tokoh yang dikenalkan tersebut adalah politisi senior yang juga tokoh Golkar Aceh, Sulaiman Abda, dan jurnalis senior yang juga akademisi, Dr Nurlis Effendi.
Doktor Nurlis sendiri bukanlah orang baru. Sebelumnya pada 2011, dia mendirikan media online The Atjeh Post untuk membantu Partai Aceh dalam pemilihan Gubernur Aceh, yaitu pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, hingga pasangan ini terpilih pada periode 2012-2017. Nurlis menjadi sosok paling kontroversial dalam dunia politik di Aceh di masa itu.
Mantan wartawan Tempo ini meninggalkan Aceh pada 2014 dan melanjutkan studi hingga menyelesaikan program magister hukum dan doktor hukumnya. Sejak 2019, Nurlis lebih banyak dalam kegiatan akademik sebagai dosen di sejumlah perguruan tinggi di Jakarta, Lampung, Batam, dan Jawa Barat.
Namun kini tiba-tiba, Nurlis muncul lagi di Partai Aceh. “Sebetulnya, pada 2011, saya ke Aceh lebih berada pada personal Mualem dan Aburazak. Hanya saja sosok Mualem yang Ketua Umum Partai Aceh dan Aburazak waktu itu adalah Wakil Ketua Umum Partai Aceh, membuat The Atjeh Post seperti menjadi bagian dari partai. Soal itu memang tidak terhindarkan, dan menjadi satu kesatuan,” katanya.
Nurlis juga tidak pernah menyangkal bahwa The Atjeh Post menjadi bagian Partai Aceh.
Sekarang, kata Nurlis, kembali ke Aceh memang menginginkan berada dalam Partai Aceh.
“Sekarang Partai Aceh sudah menunjukkan dirinya sebagai partai yang inklusif dan juga memberi ruang kepada milenial untuk membangun partai dan menyiapkan regenerasinya. Sebagai contoh adalah kehadiran Bang Leman (Sulaiman Abda) yang sudah sangat senior di dunia politik Aceh saja kini berada dalam Partai Aceh, apalagi saya yang mengenal politik melalui Mualem di Partai Aceh,” katanya.
“Kini Partai Aceh menjadi sangat menarik, saya yakin Partai Aceh akan jauh lebih baik lagi ke depannya,” tambah Nurlis.
Lalu apa target Nurlis di Partai Aceh?
“Secara pribadi saya memang ingin berpolitik dalam Partai Aceh dan mengikuti aturan main dalam partai dan kebijakan pimpinan partai. Selanjutnya, tentu saya ingin berkontribusi untuk kemenangan Partai Aceh pada Pemilu 2024, dan paling penting adalah menjadi bagian untuk memenangkan calon kepala daerah dari Partai Aceh, baik itu untuk calon guberbur-wagub, dan seluruh calon kepala daerah tingkat II,” katanya.
Menurut Nurlis, secara fakta sekarang ini dapat di lihat bahwa pemimpin daerah yang dari Partai Aceh lebih banyak berbuat untuk kepentingan Aceh.
“Sebagai contoh masa kepimpinan Doto Zaini (Zaini Abdullah) dan Mualem, meninggalkan legacy di Masjid Raya Baiturrahman. Mereka membuat simbol Aceh tersebut menjadi lebih berwibawa dengan mempercantiknya. Ini menunjukkan bahwa mereka peduli Aceh sampai ke relung hati rakyat Aceh. Itu baru satu contoh,” katanya.
“Silahkan membandingkan dengan era kepimpinan sesudah era Doto Zaini-Mualem,” kata Nurlis.
Pada kesempatan terpisah, Juru Bicara Partai Aceh (periode 2018-2023) Nurzahri, mengatakan kehadiran Sulaiman Abda dan Nurlis serta sejumlah tokoh lainnya akan mewarnai Partai Aceh.
“Selain itu juga akan memberi dorongan positif untuk Partai Aceh yang lebih inklusif. Itu juga membuktikan bahwa Partai Aceh sangat terbuka untuk semua golongan di Aceh yang ingin membangun Aceh yang lebih baik bersama Partai Aceh,” katanya.[]