Teuku Riefky: Kesempatan Bekerja di Bidang Digital Semakin Terbuka Lebar

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Orinews.id|Banda Aceh – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) menggelar webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema “Literasi Kecakapan Digital: Kemampuan Digital yang Dicari Saat Ini”.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Seni Budaya, Kabupaten Aceh Singkil, Kamis, 9 Februari 2023 ini diikuti oleh ratusan peserta baik secara online zoom maupun offline.

Hadir sebagai narasumber, Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, H. Teuku Riefky Harsya, M.T, Anggota DPRK Aceh Singkil, Fairuz Akhyar, SE, M.I.Kom dan Key Opinion Leader, Hafidz Al Furqon.

Dalam sambutannya saat membuka webinar tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPRI, Teuku Riefky Harsya (TRH) menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada Kemkominfo, khususnya Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika), yang secara konsisten menghadirkan program program inspiratif utamanya dalam rangka mengisi pembangunan nasional dan mencerdaskan anak bangsa, salah satunya yaitu program webinar seperti hari ini.

“Kami terus berharap agar kerjasama dan kolaborasi antar Kemkominfo dan DPR-RI kiranya dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sekjen DPP Partai Demokrat itu mengatakan perkembangan tehnologi dan industri yang sering didengar dengan 4.0 membuat kesempatan bekerja di bidang digital semakin terbuka lebar. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan industri tersebut, dunia kerja menuntut keterampilan atau skill yang mutakhir, atau yang saat ini dikenal dengan digital kompetensi atau digital skill.

Sama seperti lapangan kerja lainnya, kata dia, dunia digital juga membutuhkan keahlian khusus untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Ada beberapa kebutuhan yang sangat dibutuhkan selama ini antara lain digital marketing, artifisial inteligen, dan analitik thinking.

“Digital marketing atau pemasaran digital sangat berguna dalam dunia usaha untuk mempromosikan barang atau produk jasa tertentu. Sedangkan artifisial inteligen atau kecerdasan buatan dapat membantu kita dalam menghadirkan produk dan layanan yang inovatif yang relevan dengan era digital saat ini,” jelas TRH.

Terlebih belakangan ini muncul dunia metaverse, dimana semua orang bisa hadir, dan berbisnis secara virtual. Selain keterampilan di bidang teknologi, lanjut TRH, saat ini masyarakat juga dituntut untuk memiliki keterampilan analisis atau analitik thinking, khususnya dalam membaca peluang dengan baik. Sehingga perpaduan antara kecanggihan yang dimiliki oleh teknologi dan kemampuan pengguna teknologi untuk menggunakan tehnologi untuk menghasilkan kreatifitas yang bernilai tinggi.

“Untuk itu, kami di Komisi I DPR-RI terus mendorong Kemkominfo untuk fokus mengembangkan program peningkatan pemahaman dan wawasan anak bangsa, khususnya terkait peningkatan skill dan kemampuan digital tersebut,” ujar Anggota DPR-RI asal Aceh itu.

TRH mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa yang handal cakap dan adaptif serta bijak dalam menghadapi perkembangan di masyarakat.

“Tentunya SDM ini nantinya mampu meningkat produktifitas bangsa pada akhirnya berkontribusi nyata dalam peningkatan pendapatan negara termasuk daerah kita di Aceh,” terangnya.

Terakhir, TRH berharap SDM Indonesia khususnya Aceh harus bangkit mengejar ketertinggalan, menjadi generasi yang merubah pola kebiasaan, yang menggangu produktifitas, dan menjadi generasi yang siap memperbaiki hal-hal yang masih belum optimal.

“Tentunya generasi bangsa yang siap berjuang mewujudkan perubahan dan perbaikan. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit,” tutup Wakil Ketua Komisi I DPR-RI itu.

|Reporter: Munara |Editor: Awan