TERBARU

InternasionalNews

Rusia-Ukraina Kembali Tukar Tawanan, Dua Jasad Warga Inggris Turut Dikembalikan

image_pdfimage_print

Orinews.id|Banda Aceh – Rusia-Ukraina kembali menukar hampir 200 tawanan perang yang diumumkan secara terpisah oleh kedua belah pihak pada Sabtu. Selain itu, Rusia juga mengirim jasad dua sukarelawan Inggris ke Ukraina.

Pembantu presiden Ukraina Andriy Yermak mengatakan dalam sebuah posting Telegram, bahwa 116 warga Ukraina dibebaskan. Tawanan perang yang dibebaskan termasuk pasukan yang bertahan di Mariupol dalam pengepungan selama berbulan-bulan yang menghancurkan kota pelabuhan selatan menjadi reruntuhan.

Sedangkan tahanan lainnya adalah pejuang gerilya dari wilayah Kherson dan penembak jitu yang ditangkap selama pertempuran sengit yang sedang berlangsung di kota timur Bakhmut.

Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam sebuah pidato video bahwa sejak perang dimulai Februari lalu, Ukraina telah membebaskan 1.762 pria dan wanita dari tawanan Rusia.

Yermak juga mengatakan jenazah pekerja bantuan sukarela Inggris Andrew Bagshaw dan Pejabat pertahanan Rusia mengumumkan, bahwa 63 tentara Rusia telah kembali dari Ukraina setelah pertukaran. Beberapa tahanan termasuk kategori khusus yang dibebaskan setelah mediasi oleh Uni Emirat Arab (UEA).

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberikan perincian tentang para tawanan “kategori khusus” ini.

Meski Ukraina dan Rusia melakukan pertukaran tahanan, serangan-serangan terus terjadi. Setidaknya tiga warga sipil meninggal di Ukraina selama 24 jam terakhir ketika pasukan Rusia menyerang sembilan wilayah di selatan, utara, dan timur negara itu.

BACA JUGA
Pertumbuhan Ekonomi Aceh Naik Tipis di 2023, Capai 4,23 persen

Sebanyak dua orang meninggal dan 14 lainnya terluka di wilayah Donetsk timur Ukraina oleh penembakan Rusia dan serangan rudal.

Pejabat regional Ukraina melaporkan, penembakan semalam oleh Rusia terhadap permukiman perbatasan di wilayah Sumy utara, serta Kota Marhanets, yang bertetangga dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

Kyiv telah lama menuduh Moskow menggunakan pabrik itu sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan ke wilayah yang dikuasai Kyiv di seberang sungai Dnieper.

|Sumber: Reuters/tempo

Artikel Terkait

Load More Posts Loading...No more posts.