Orinews.id|Banda Aceh – Ketua Program Studi (Prodi) S1 Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala (USK), Dr Kismullah mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Disdikbud Aceh Besar dan Banda Aceh serta Kemenag Banda Aceh dan Aceh Besar terkait izin penempatan mahasiswa Teaching Aides baik di sekolah maupun madrasah, Kamis (2/2/2022).
Dalam keterangannya, Dr Kismullah menyampaikan pelaksanaan Mata Kuliah Teaching Aides ini sebagai salah satu mata kuliah MBKM yang mengharuskan mahasiswa berada di sekolah-sekolah dalam rangka membantu guru mengajar.
Sebab itu, kata dia, kedatangannya ke Disdik Aceh, Disdikbud Banda Aceh dan Aceh Besar serta Kemenag Banda Aceh dan Aceh Besar ini untuk memohon izin agar sekolah-sekolah mau menerima mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Teaching Aides.
“Alhamdulillah baik Disdik maupun Kemenag menyambut baik program Teaching Aides dan bersedia menerima mahasiswa untuk ditempatkan di sekolah dan madrasah,” kata Dr Kismullah.
Ia menambahkan kegiatan ini bukan hanya untuk sekolah yang ada di kota mengingat sekolah yang cenderung lebih membutuhkan bantuan mengajar dan hal-hal yang berhubungan dengan pengajaran adalah sekolah yang berada di wilayah pinggiran.
“Bobot SKS mata kuliah Teaching Aides adalah 3 SKS. Dengan bobot 3 sks, hitungan per pertemuan adalah 150 menit. Artinya, dalam satu semester pertemuan maksimum adalah 16 pertemuan (16 x 150 menit),” urainya.
“Sementara untuk kegiatan di sekolah dialokasikan sebanyak setara 12 pertemuan,” terang Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris USK ini.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Besar, Agus Jumaidi,M.Pd dan Kepala Kankemenag Aceh Besar, H. Salman Arifin, S.Pd., M.Ag menyambut baik program dari USK tersebut.
Menurut mereka, program Teaching Aides ini sangat membantu dalam memajukan dunia pendidikan.
“Alhamdulillah ini sangat membantu kami dalam memajukan dunia pendidikan baik di sekolah maupun madrasah,” ucap Plt Kadisdikbud dan Kepala Kankemenag Aceh Besar. []