Orinews.id|Banda Aceh – Presiden Rusia Vladimir Putin murka setelah Jerman memasok tank Leopard ke Ukraina dan kembali mengancam bisa mengerahkan senjata nuklir jika perlu demi melawan persenjataan Barat di negara eks Uni Soviet itu.
Selain Jerman, Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat lainnya juga turut mengirim ratusan tank ke Ukraina. Dalam pidatonya di Volgograd pada Kamis (2/2), Putin mengancam bakal menggunakan seluruh persenjataan negaranya, termasuk senjata nuklir jika terdesak, guna menghalau senjata-senjata dari Barat tersebut.
“Mereka yang mendorong negara-negara Eropa, termasuk Jerman, terlibat ke dalam perang baru dengan Rusia, dan mengharapkan kemenangan atas Rusia di medan perang, tampaknya tidak mengerti bahwa perang modern dengan Rusia akan sangat berbeda bagi mereka,” kata Putin dalam pidatonya, seperti dikutip Reuters, Kamis (2/2).
“Kami tidak mengirim tank kami ke perbatasan mereka tapi kami punya sarana untuk menanggapi, dan itu tidak akan berakhir dengan penggunaan kendaraan lapis baja. Semua orang harus memahami itu,” lanjut dia.
Putin kemudian mengulang klaimnya lagi soal kemunculan Nazisme di Ukraina yang selama ini dipakai Rusia sebagai dalih melancarkan invasi ke negara eks Uni Soviet itu sejak Februari 2022 lalu.
“Sayangnya kita melihat bahwa ideologi Nazizme dalam bentuk dan manifestasi modernnya secara langsung kembali mengancam keamanan negara kita,”
“Berulang kali kita harus menghalau agresi Barat. Ini luar biasa tapi itu fakta (bahwa) kita kembali diancam dengan tank Leopard Jerman dengan salib di atasnya.”
Pidato itu disampaikan kala Putin memperingati 80 tahun pertempuran Stalingard 1961 yang dipimpin oleh pemimpin Uni Soviet Josef Stalin. Perang Stalingard merupakan pertempuran paling berdarah dalam Perang Dunia II yang dimenangkan oleh Uni Soviet.
Menurutnya, perang di Ukraina saat ini tak ada bedanya dengan Stalingard. Dia mengklaim Rusia bakal menang dalam pertempuran ini karena “sifat rakyat kita (Rusia) yang tidak mudah dihancurkan”.
Sejumlah negara Barat, khususnya anggota NATO, seperti Jerman dan AS belakangan memang sepakat mengirim tank untuk membantu Ukraina menumpas Rusia.
Setelah sempat galau, Jerman akhirnya mau mengirimkan tank-tank Leopardnya ke Ukraina setelah didorong Kyiv dan negara Barat lainnya.
Keputusan itu pun menyulut amarah Rusia sampai melancarkan gempuran terbaru di Ukraina. Dalam serangan terbarunya, Rusia menggempur apartemen di Kramatorsk dengan rudal hingga menewaskan tiga orang.
|Sumber: cnnindonesia